Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Selamat pagi all. Well, setelah sekian lama udah gak pernah nulis di blog ini, sepertinya gue mulai pengen lanjutin lagi.
Hari ini gue mau buat tutorial mengenai Cara Membuat Virtual Machine (VM) di Microsoft Azure.
Microsoft Azure? Apa tuh?
Menurut halaman resmi Azure Indonesia, Microsoft Azure adalah:
Sebuah layanan komputasi awan terintegrasi melayani kebutuhan IaaS maupun PaaS Anda. Jalankan Bahasa pemrograman, tools, framework, sampai software favorit Anda dengan nyaman di AzureJadi dengan kata lain, Microsoft Azure ini adalah sebuah layanan cloud dari microsoft yang dapat melayani kebutuhan IaaS (Infrastructure as a Service) dan PaaS (Platform as a Service)
Untuk istilah - istilah seperti IaaS atau PaaS diatas mungkin bisa kita bahas di artikel lainnya, atau teman - teman bisa di cari di google terlebih dahulu agar dapat lebih mengerti.
Untuk sekarang kita akan lebih fokus ke pembuatan Virtual Machine di Azure.
Ok, let's get started!
Pre-requirements:
- Azure Subscription, bisa didapatkan gratis dan mendapat Azure Credit sebesar Rp2,740,000 selama 30 Hari disini: https://azure.microsoft.com/en-us/free/ dengan syarat harus memiliki nomor telepon, Microsoft Account (Outlook / Hotmail) dan kartu kredit, kartu kredit disini digunakan hanya sebagai identitas diri saja, jadi tidak akan ada tagihan selama masa free trial berlangsung.
Terus kalo masa Free Trial sudah habis gimana?
Tetap tidak akan dikenai biaya apapun kecuali kita memilih untuk berpindah ke Pay-As-You-Go Azure Subscription. Untuk FAQ (Frequently Asked Question) mengenai Azure, bisa dibaca - baca disini: https://azure.microsoft.com/en-us/free/free-account-faq/.
Azure subscription ini digunakan agar kita bisa membuat dan menggunakan services yang ada di Azure seperti Virtual Machine, WebApp dll - Komputer / Laptop
- Koneksi Internet
Step by Step
Pertama tama kunjungi portal Azure di https://portal.azure.com/, kemudian login menggunakan credential yang sudah didaftarkan subscription azure.
Setelah login, maka kita akan masuk ke tampilan awal dashboard Azure.
Tampilan dashboard awal sebenarnya tidak seperti ini, ini sudah gue custom tapi kurang lebih untuk tampilan panel seperti tampilan diatas.
Untuk masuk ke dashboard ini semua orang yang memiliki akun email Microsoft dan belum mempunyai subscription pun bisa, hanya saja kita tidak bisa menggunakan services yang ada di Azure, apabila kita coba untuk membuat VM maka akan muncul tampilan seperti ini:
Lanjut ke pembuatan VM, pertama - tama klik tombol "+ NEW" dikiri atas
Kemudian pilih Compute, disana akan ada banyak pilihan jenis server yang bisa kita deploy, untuk contoh kali ini kita akan membuat Windows Server 2012 R2
Ketika muncul blade baru seperti ini, pilih Create dengan Deployment Model Recource Group
Selanjutnya untuk pembuatan VM ini ada 4 Step, yaitu Basic, Size, Settings dan Summary.
Yuk kita bahas satu persatu.
- Basic: pada tahap ini kita disuruh untuk memasukan dasar - dasar settingan VM kita seperti pemberian Nama, VM disk type dan lain - lainnya.
- Pada pemberian nama disini gue memasukkan Nama VM Adit-VM1.
- Kemudian untuk VM disk type disini ada 2 pilihan yaitu SSD (Solid-state Drive) dan HDD (Hard-Disk Drive). Ini adalah tipe disk yang nanti akan kita gunakan, tentu pilihan ini juga mempengaruhi biaya yang nanti akan terpakai. Dalam contoh ini gue akan memilih HDD.
- Setelah itu kita masukkan User Name dan Password, Credential ini fungsinya untuk login pada saat kita melakukan Remote Desktop Connection terhadap VM kita, karena untuk menggunakan VM hanya bisa dilakukan dengan cara Remote Desktop Connection.
- Pada Subscription pilih subscription yang sedang aktif / digunakan.
- Resource group digunakan untuk mengelompokan resource yang nantinya akan dibuat oleh Azure, fungsinya hampir mirip dengan Folder atau OU pada Active Directory. Disana ada 2 pilihan, yaitu Create New untuk membuat RG (Recource Group) baru atau Use Existing untuk menggunakan RG yang sudah ada. Dalam contoh ini gue pilih yang Create New.
- Pada pilihan Location itu adalah lokasi datacenter yang dimiliki Azure, disini gue memilih yang terdekat dari Indonesia yaitu Southeast Asia, kalau tidak salah untuk Southeast Asia itu datacenternya berlokasi di Singapore.
- Apabila sudah, klik OK
- Size: pada tahap ini kita diminta untuk menentukan besar kecilnya VM yang nanti ingin kita buat.
Pada 3 tampilan awal itu adalah tampilan rekomendasi yang diberi oleh Azure.
Untuk melihat semua jenis Size yang di provide oleh Azure, bisa mengklik tombol View All
Untuk Sizing ini, Azure memberlakukan sistem bundle, yang artinya kita tidak bisa sesuka hati mengcustom Core, RAM dan lain lainnya. Namun apabila kita tidak bisa menemukan bundle yang sesuai dengan keinginan kita, kita bisa memilih yang mendekati dengan kebutuhan kita.
Untuk tutorial ini gue pilih size A1 Standard. Jika sudah klik Select.
Untuk harga yang tertera dibawah tiap tiap bundle VM, itu adalah harga kisaran apabila VM kita running terus 24 Jam selama 1 Bulan. Jadi apabila kita hanya menggunakannya 5 hari selama seminggu dan di jam - jam tertentu saja sisanya kita matikan, maka biayanya bisa lebih sedikit dari yang tertera.
- Settings: ditahap ini kita diminta untuk memasukan informasi tambahan seperti Storage, Virtual Network, setting subnet dan lain - lain.
- Pada bagian Storage, pada pilihan use managed disks kita bisa pilih "NO" untuk membuat Storage Account baru. Kemudian Klik pada Storage Account untuk mengkonfig Storage Account yang akan dibuat, seperti nama, Performance dan Replication. Untuk Performance ada pilihan Standard dan Premium, namun untuk Premium tidak bisa gue pilih karena sebelumnya di step 1 gue milih Data Disk Type nya HDD, untuk Replication ada 3 pilhan yaitu LRS, GRS dan RA-GRS. Untuk perbedaan nya bisa di baca di sini: https://docs.microsoft.com/en-us/azure/storage/storage-redundancy
- Pada bagian Network kita diminta untuk memasukkan jaringan yang akan digunakan nantinya seperti menentukan Address Space, Subnet name dan subnet address range. Pada tutorial kali ini kita biarkan default saja
- Selanjutnya konfigurasi IP Public, secara default IP Public yang kita dapat adalah Dynamic yang artinya apabila VM kita matikan, public IP nya akan berubah - ubah. Untuk membuatnya Static tinggal klik Static dan klik OK. Untuk Tutorial ini gue akan biarkan default Dynamic
- Begitu pula untuk NSG (Network Security Group), ini berfungsi sebagai firewall tingkat luar yang diprovide oleh Azure. Untuk tutorial ini biarkan default aja
- Pada bagian Extension, kita bisa memilih aplikasi yang di provide oleh azure sebagai aplikasi Pre-Install, yang artinya aplikasi tersebut akan langsung terinstall pada saat pembuatan VM berlangunsg dan ketika VM sudah terbuat, kita bisa langsung menggunakan aplikasi tersebut tanpa harus install lagi.
- Pada bagian High Availability digunakan untuk memastikan user tetap mendapatkan service ketika VM mati dikarenakan Planned Maintenance atau Unplanned Maintenance. Untuk membuat Availability set ini mempunyai syarat mutlak, yaitu kita harus memiliki 2 Buah VM atau lebih, jadi apabila 1 VM mati, VM lainnya bisa menggantikan fungsi VM yang mati tersebut sehingga tidak akan terasa oleh user bahwa VM ada yang mati. Namun untuk tutorial kali ini kita biarkan saja default (None).
- Untuk bagian monitoring biasanya digunakan sebagai tempat menyimpan log - log yang di lakukan oleh VM Azure. Biarkan default saja untuk saat ini.
- Jika sudah selesai klik OK
- Pada bagian Storage, pada pilihan use managed disks kita bisa pilih "NO" untuk membuat Storage Account baru. Kemudian Klik pada Storage Account untuk mengkonfig Storage Account yang akan dibuat, seperti nama, Performance dan Replication. Untuk Performance ada pilihan Standard dan Premium, namun untuk Premium tidak bisa gue pilih karena sebelumnya di step 1 gue milih Data Disk Type nya HDD, untuk Replication ada 3 pilhan yaitu LRS, GRS dan RA-GRS. Untuk perbedaan nya bisa di baca di sini: https://docs.microsoft.com/en-us/azure/storage/storage-redundancy
- Summary: Pada tahap ini Azure akan melakukan Validasi terhadap konfigurasi VM yang kita setting tadi, apabila semua OK dan sukses, maka akan muncul tampilan seperti ini dan klik OK.
- Setelah itu VM akan dibuat oleh Azure secara otomatis dalam kisaran waktu antara 5 - 15 menit
Apabila VM berhasil dibuat, maka logo yang ada di Dashboard tadi akan berubah menjadi seperti ini:
Kemudian coba cek di Resource Group, ada di sebelah kiri.
Kemudian pilih RG yang tadi kita buat. Apabila semua berjalan dengan benar, maka disana akan ada banyak reource - resource yang tadi sudah kita setting sebelumnya ketika pembuatan VM berlangsung.
Sampai langkah ini VM yang tadi sudah kita konfig sudah berhasil dibuat dan sudah siap untuk digunakan.
Untuk masuk kedalam VM nya, bisa kita klik Connect
Kemudian browser kita akan mendownload file RDP, dengan file RDP itu kita bisa login kedalam VM yang kita buat.
Apaila muncul jendela windows, Klik Connect.
Kemudian masukkan credentials yang sebelumnya pada Step 1: Basic kita buat.
Untuk Certificate klik Yes.
Done!
VM yang running di Azure sudah bisa kita gunakan, entah itu mau dijadikan Domain Controller, Web Server, Mail Server, File Server dll.
Oh iya, untuk mematikan VM yang sedang berjalan, apabila kita hanya melakukan Shutdown dari VM, VM tersebut belum sepenuhnya mati dan kita masih akan dikenai billing, untuk benar - benar mati VM nya caranya dengan menekan pilihan Stop yang ada di Portal kemudian tunggu hingga status VM berubah jadi Stopped (Deallocated).
That's all :)
Apabila ada pertanyaan, silahkan tanyakan di kolom komentar dibawah ya guys :D
Thank You.
terima kasih
ReplyDeleteSama sama, terima kasih juga sudah berkunjung :)
DeleteOm minta no wa nya dong pengen belajar
ReplyDeleteApabila ada pertanyaan, tanya - tanya disini aja gan atau email saya di adityajanata@ymail.com, nanti akan saya jawab sebisa saya :)
Delete
ReplyDeleteNice Information. Thanks for sharing such a nice information.
mock test
home remedies
technology
---------------------------------------------------------------------------------
Nice Information. Thanks for sharing such a nice information.
recruitment
jee main
law
gate
school
neet
lengkap sekali ini min...
ReplyDeletesolder uap
untuk backup nya mohon step-step bro?
ReplyDeleteThanks,
Halo Paian Juntak,
DeleteMohon maaf, sekarang saya sudah tidak ada akses untuk masuk ke dashboard azure. Kalau ada akses lagi mungkin bisa saya buatkan tutorial step by step untuk backupnya .
Kalo pingin gratis 1 tahun bisa ga? Kayak di google
ReplyDeleteTidak punya kartu credit bagaiamana
ReplyDeletebagaimana cara menghentikan billing cost azure. sya sudah hapus vm tapi tagihan masih berjalan dari vm tersebut
ReplyDeleteBagaimana bisa pergi begitu saja?
ReplyDelete